Bismillah…
Surah Al Fatihah adalah surat pertama yang diturunkan secara lengkap kepada Rasulullah ﷺ. Surat Al ‘Alaq adalah wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ , tapi hanya ayat 1 sd ayat 5 saja yang diturunkan saat itu. Sisa ayat yang lainnya diturunkan pada waktu yang berbeda.
Ada perbedaan pendapat mengenai ayat ke-1 surat Al Fatihah. Beberapa ulama berpendapat ayat ke-1 dimulai dengan بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ . Sebagian ulama berpendapat ayat ke-1 dimulai dengan الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. Dan pendapat ust Nouman AK adalah yang kedua.
Kata Alhamdulillah adalah frase yang paling sering diucapkan oleh kita sehari-hari. Pada video kali ini, ustadz Nouman AK akan memperdalam kata الْحَمْدُ لِلَّهِ bukan hanya dari Apa yang Allah ﷻ katakan, akan tetapi juga Bagaimana Allah ﷻ mengatakannya.
Arti kalimat الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الْحَمْدُ لِلَّه berasal dari kata Hamd, yang memiliki 2 arti:
1. Pujian, Praise.
2. Terima Kasih, Thanks.
Perbedaan antara Pujian dan Terima Kasih.
Terima kasih biasanya kita ucapkan kepada seseorang yang telah melakukan sesuatu (perbuatan yang baik) untuk diri kita. Kemudian kalau kita melihat sesuatu yang mengesankan, yang cantik, yang indah dan yang menarik perhatian kita, kita pasti akan memujinya.
Nah kepada seseorang yang kita puji, kita tidak selalu harus mengucapkan terima kasih kepada orang tersebut. Vice versa. Saat kita beterimakasih kepada seseorang, kita juga tidak harus memuji orang tersebut.
Ust Nouman AK mencontohkan pada kisah nabi Musa ع yang tumbuh besar di kerjaan Firaun pada Surat Asy Syu’ara ayat 18 sd 22. Meskipun Firaun bukan sosok yang pantas mendapatkan pujian, namun untuk perbuatannya yang telah membesarkan Nabi Musa ع, memberi tempat tinggal, Firaun tetap layak menerima ucapan terima kasih.
Al Quran menceritakan tentang hak-hak orang tua, pada QS AL Lukman ayat 14-15. Menaati orang tua kecuali perintah berbuat syirik. Dalam kisah Musa ع walaupun Fir’aun telah syirik kepada Allah ﷻ Musa tetap mengucapkan terima kasih kepada Firaun sebagai orangtua tirinya. Begitu pun juga dengan Nabi Ibrahim ع yang tidak pernah memuji perbuatan ayahnya yang melakukan syirik kepada Allah ﷻ.
Kembali kepada arti Hamd tadi, pertama arti Pujian, Pujian bisa genuine bisa juga palsu. Oleh karenanya Al Quran tidak menggunakan kata Madhulillah (Pujian kepada Allah), karena Madh bisa berarti pujian yang palsu, dan itu tidak pantas ditujukan kepada Allah ﷻ. Sedangkan kata Hamd di dalam bahasa Arab berarti Pujian yang sungguh-sungguh (genuine).
Lalu arti yang kedua Terima Kasih. Terima kasih adalah suatu reaksi yang muncul karena suatu sebab.
Allah ﷻ menggunakan kata Hamd yang menggabungkan keduanya, Pujian dan Terima kasih. Alhamdulillah artinya lebih powerful dibandingkan dengan gabungan kata Madhulillah (Pujian kepada Allah) dan Syukurillah (bersyukur kepada Allah).
Dengan mengucapkan Alhamdulillah artinya kita memuji Allah sekaligus Berterimakasih kepada Allah di waktu yang bersamaan, apapun kondisi yang terjadi pada diri kita saat itu. Karena kita sebagai manusia, ada yang mampu bilang Terima Kasih tapi gak kepingin Memuji, atau sedang mood Memuji tapi enggan bilang Terima Kasih. Ust Nouman berkata bahwa kita harus mengerti apa yang kita ucapkan (pada saat bilang Alhamdulillah).
Suatu saat jalanan sedang macet, lalu kita ucapkan Alhamdulillah. Apa artinya Alhamdulillah di sini? Artinya adalah ya Allah seburuk apapun ini keliatannya, saya meyakini ada hikmah dan sesuatu yang baik untuk diriku, saya bersyukur atas macet ini. Dan saya memujimu dan saya bersyukur karena saya selamat, saya senang karena saya masih punya mobil. Jadi kita mampu berpikir secara positif (optimistik) dengan ucapan Alhamdulillah.
Bentuk kalimat الْحَمْدُ
Kata الْحَمْدُ (Hamd) berbentuk noun (kata benda). Maknanya adalah bahwa ada atau tidaknya seseorang yang mengucapkan Alhamdulillah, Pujian dan Terima Kasih kepada Allah ﷻ akan selalu ada, di masa lalu, di masa sekarang, dan di masa depan. Pujian dan ucapan Terima Kasih kepada Allah tidak bergantung kepada siapapun. Paham ga kira-kira? Kata benda tidak membutuhkan seseorang untuk melakukan sesuatu, tidak membutuhkan subject.
Kata alhamdulillah sebagai noun, berdiri sendiri. Dari sini bisa dimaknai bahwa kata Alhamdulillah membuat seseorang menjadi rendah hati. Dengan mengucapkan Alhamdulillah membuat kita sadar bahwa segala sesuatunya bukan bergantung kepada kita. Tapi kita yang tergantung kepada Allah ﷻ.
Kata Alhamdulillah dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan hati kita dan dapat juga dipakai untuk menyampaikan pesan kepada orang lain. Berikut ini ilustrasinya 👇
• Sebagai Pesan = Seorang khatib membuka ceramah dengan mengucapkan innAlhamdalillah : Sesungguhnya segala puji kepada Allah.
• Sebagai Ungkapan Perasaan = seorang siswa berlari kencang karena takut terlambat masuk kelas. Setibanya di kelas, sambil terengah2 dia bilang “Alhamdulillah, masih keburu (tidak terlambat)”.
Alhamdulillah vs Lillahilhamd.
Di dalam Al Quran terdapat 7 kata Alhamdulillah. Allah mengatakan Lillahilhamd di surat Jaatsiyah ayat 36. Keseluruhan surat ke-45 ini berisi tentang perdebatan dengan orang2 yang melakukan perbuatan syirik. Dan pada bagian akhir surat ini, Allah mengatakan kepada orang2 musyrik Lillahilhamd : Segala Puji Hanya Kepada Allah.
Dengan kata lain, Lillahilhamd adalah cara berbicara kepada seseorang yang tidak sependapat dengan diri kita. Saat sesama muslim saling berbicara, kita mengucapkan kata Alhamdulillah, bukan kata Lillahilhamd. Kenapa? Karena kita sebagai muslim sudah tidak memperdebatkan lagi kata dan makna dari Alhamdulillah.
Allah ﷻ memperkenalkan diriNya sendiri melalui surat Al Fatihah. Allah ingin berbicara kepada kita semua dengan kesimpulan bahwa Alhamdulillah bukanlah perdebatan.
Allah ﷻ memiliki 99 nama asmaulhusna. Namun Allah tidak menggunakan nama asamaulhusna ketika memperkenalkan diriNya, seperti saat manusia memperkenalkan dirinya yang menggunakan nama. Namun melalui surat Al Fatihah Allah ﷻ menggunakan kata Alhamdulillah untuk memperkenalkan diri.
Arti kata Rabbal ‘alamin
Rabb memiliki beberapa arti, yaitu:
1. Yang Memiliki. Al Malik
2. Al Murobbi. Murobbi berarti seseorang yang memastikan, merawat sesuatu untuk bertumbuh. Rabb bermakna, Memiliki dan Juga pasti merawat kepemilikannya dengan baik.
3. Wal Mun’im. Artinya Memberi hadiah. Rabb adalah Yang Memiliki, Yang Memastikan tumbuh, dan juga yang memberikan hadiah.
4. Wal Qayim. Artinya Memastikan segala sesuatunya tetap bersatu, tidak tercerai berai. Jika Allah berhenti mengurus detak jantung kita 1 detik saja, maka dalam setengah detik semuanya akan hancur sirna.
5. As Sayid. Artinya Memiliki Otoritas Penuh. Kita punya mobil, tapi kita tidan bisa seenaknya menyetir. Bila ada yang memiliki sesuatu dan punya otoritas penuh untuk melakukan apapun terhadap kepemilikannya, maka dialah yang disebut Rabb.
Allah ﷻ memperkenalkan dirinya sebagai Rabb, Yang Memiliki kita, Merawat kita hingga bertumbuh kembang, Yang memberikan kita segalanya (priceless gift/hadiah): punya mata, punya hidung dst, Yang menjaga Kehidupan kita (manusia diberikan oksigen setiap detiknya).
Oke, sampai sini semoga pada paham apa isi ceramah ustad Nouman Ali Khan yang sy coba tuangkan dalam resume ini ya. Karena ini baru bagian pertama dari ceramahnya ust Nouman tentang surah Al Fatihah, which (Fatihah) is my favourite surah all the time.
Asli. Ceramah tentang Al Fatihah ini bagus banget. I do recommend you to watch the video by yourself, supaya dapet juga feelnya.
Jikalau ada kesempatan kepengen sih lanjutin part yang selanjutnya, mudah-mudahan bisa ya :D.
Link videonya saya letakkan di bawah ini ya. Selamat belajar surat Al Fatihah =).
Semoga fadhilah Surat Al Fatihah mampu kita raih pada saat kita mempelajarinya. Aamiin. Segala yang benar berasal dari Allah ﷻ dan yang salah berasal dari penulis.